MUKHOYYAROH, S.Ag., M.Pd.I.

Mukhoyyaroh, lahir di Kediri tanggal 12 Juli 1971. Pendidikan yang telah aku tempuh : 1. MI Roudlotul Tholabah Kranding Mojo Kediri 2. MTs Sunan Kalijogo Kran...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siap Belajar Selama Hayat Dikandung Badan (Hari ke-127) TantanganGurusiana

Siap Belajar Selama Hayat Dikandung Badan (Hari ke-127) TantanganGurusiana

Guru merupakan tugas mulia. Profesi guru tidak akan habis ditelan waktu. Terbukti, sampai kakek nenek pun panggilan guru akan selalu melekat pada diri seorang guru walaupun sudah tidak mengajar lagi. Dalam kehidupan bermasyarakat seorang guru menjadi tumpuan segala permaslahan, selalu menjadi contoh dan teladan baik tutur kata maupun sikap perilakunya. Dan seorang guru dianggap mumpuni untuk menjawab dan memberikan solusi terhadap permaslahan yang ada. Olah karenanya seorang guru harus terus belajar dan belajar. Apalagi pada era digital dan penuh tantangan yang semakin canggih dan komplek saat ini. Tiada hari tanpa belajar bagi seorang guru. Sudahkah kita menjadi guru yang demikian?

Untuk menjadi seorang guru siaga harus selalu meningkatkan diri dengan cara belajar dan mencari ilmu pengetahuan di manapun dan kapanpun. Apalagi dalam diri seorang guru telah melekat beberapa kompetensi yang harus dikuasai dan diimplementasikan yang mencakup paedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional. Di samping itu, seorang guru harus banyak membaca, menulis, rajin berselancar di internet untuk mencari dan menambah cakrawala wawasan. Tanpa adanya wawasan yang luas, seorang guru mustahil mampu menghadapi permasalahan dunia. Dan juga harus selalu up date terhadap informasi baru agar tidak tergilas laju rodanya informasi yang semakin canggih tak terkendalikan lagi.

Menjadi guru zaman sekarang, tidak sama dengan puluhan tahun yang lalu. Seorang guru saat ini dituntut harus menguasai teknologi informasi. Karena siswa zaman sekarang sudah lebih canggih dibanding gurunya. Dengan fenomena kemajuan teknologi dan informatika, guru harus semakin meningkatkan keprofesian dan kompetensinya. Termasuk penulis sendiri, walaupun sudah tidak muda lagi tidak ada kata terlambat untuk belajar kepada siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Terbukti, selama pandemi ini penulis terus belajar dan berusaha meningkatkan ilmu (pengetahuan) dengan membaca, menulis, dan mengikuti berbagai pelatihan secara daring terutama yang diselenggarakan oleh MediaGuru ini.

Untuk apa megikuti pelatihan daring? Mungkin pertanyaan itu muncul di benak seseorang yang belum menyadari betapa pentingnya belajar dan mencari ilmu (pengetahuan). Mungkin juga ada yang bilang hanya membuang waktu saja. Bagi penulis yang notabene seoarang guru juga, mengikuti pelatihan daring itu banyak sekali manfaatnya. Dengan pelatihan daring bisa menambah ilmu pengetahuan, menambah wawasan, menambah saudara, dan juga sebagai wahana silaturrahim baik dengan nara sumber, sesama peserta lainnya, dan semua panitia yang terlibat dalam pelatihan tersebut.

Dalam benak penulis selalu termotivasi istilah long life education atau dalam pepatah Arabnya berbunyi.

أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى الَّلخْدِ

Artinya: “Menuntut ilmu (pengetahuan) itu mulai dari buaian hingga liang lahat.”

Jadi, belajar dilaksanakan selama hidup dan bahkan sampai mati. Maka dari itu, penulis tanpa malu dan gengsi selalu belajar dan belajar walaupun kepada yang lebih muda sekalipun. Selama pandemi covid-19 ini, penulis telah mengikuti beberapa kali pelatihan daring yang diadakan MediaGuru, seperti pelatihan KTI Daring 1 MediaGuru, Kelas Menulis Sagusabu II, Kelas Editor MediaGuru, dan Kelas Menulis Majalah Literasi Indonesia 2. Banyak sekali manfaat yang penulis dapatkan dari pelatihan tersebut. Dari pelatihan-pelatihan ini penulis menerima banyak ilmu baru dan belum pernah dipelajari sebelumnya.

Dengan pelatihan daring tersebut selain bisa menambah ilmu dan wawasan, penulis juga berhasil menyusun dua buku solo yang berjudul “Metode Belajar Langsung dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Kelas KTI Daring 1 MediaGuru) dan Merenda Asa Saat Pandemi Corona (Kelas Menulis Sagusabu II).” Di samping puluhan karya bersama (buku antologi). Alhamdulillah.

PROFIL PENULIS

Nama penulis adalah Mukhoyyaroh, S.Ag, M.Pd.I, lahir di Kediri Provinsi Jawa Timur pada tanggal 12 Juli 1971. Penulis seorang guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Ngawi Jawa Timur sejak tahun 2000 sampai sekarang. Alamat Email: [email protected] dan WA: 081556779650

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu...semoga lolos

04 Jul
Balas

Aamiin.... Mksh supportnya, Bunda Nelly....

04 Jul

Mantap Bu. Sukses selalu.

04 Jul
Balas

Aamiin.... Mksh supportnya, Bunda Rosi...

04 Jul

Sukses selalu ya Bu

05 Jul
Balas

Sukses mbakku. Semoga lolos.

05 Jul
Balas

Mantap bu, semoga ibu sukses

04 Jul
Balas

Mksh supportnya, Bunda.... Ikut meramaikan lomba Juli, Bun...

04 Jul

Aamiin..... Mksh, Bun...

04 Jul



search

New Post