MUKHOYYAROH, S.Ag., M.Pd.I.

Mukhoyyaroh, lahir di Kediri tanggal 12 Juli 1971. Pendidikan yang telah aku tempuh : 1. MI Roudlotul Tholabah Kranding Mojo Kediri 2. MTs Sunan Kalijogo Kran...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gagal Berangkat Haji Gegara Pandemi Covid-19 (Tantangan hari ke-96) TantanganGurusiana

Gagal Berangkat Haji Gegara Pandemi Covid-19 (Tantangan hari ke-96) TantanganGurusiana

Dengan semakin meningkatnya jumlah pasien covid-19 di negara kita, membuat kehawatiran para calon jema’ah haji Indonesia. Mereka bertanya-tanya apakah jadi berangkat atau tidak. Hal ini juga yang disampaikan oleh teman saya. Dia kemarin mengirim ucapan selamat hari raya via whatsApp kepada saya. Kemudian percakapan berkembang ke masalah keberangkatan hajinya. Kenapa membahas haji? Karena dia termasuk calon jema’ah haji yang direncanakan berangat tahun ini.

Serangkaian manasik haji telah diikutinya selama ini, dengan maksud agar lancar ketika menunaikan ibadah haji nantinya. Namun, Allah SWT mempunyai rencana lain. Karena serangan virus covid-19 yang semakin meningkat dari hari ke hari, membuat siapapun pesimis. Apalagi ibadah haji ini merupakan ibadah yang tujuannya ke Mekkah Al Mukarromah dan dalam waktu yang relatif lama pula.

Dalam menunaikan ibadah haji, sangat dibutuhkan kondisi fisik yang benar-benar fit. Sementara sudah berhembus informasi bahwa yang akan diberangkatkan haji tahun ini kemungkinan para jema’ah haji yang usianya 45 tahun ke bawah. Otomatis teman saya tidak temasuk kategori yang diberangkatkan tahun ini. Karena dia usianya sudah di atas lima puluh tahun bahkan mendekati angka kepala enam.

Teman saya galau sekali dengan kondisi saat ini. Dan wacana untuk pembatalan ibadah haji tahun 2020 ini juga telah lama bergulir. Sehingga para jema’ah calon haji termasuk teman saya hanya bisa menunggu dan menunggu kepastian dari pemerintah tentang jadi berangkat atau tidaknya.

Setelah penantian yang sedemikian panjangnya, akhirnya hari ini terjawab sudah. Pemerintah akhirnya menyampaikan bahwa ibadah haji tahun 2020 ini dibatalkan karena pandemi covid-19. Karena dihawatirkan apabila haji tetap diberangkatkan, maka angka penularan akan sangat meningkat dan berpotensi akan menyebabkan jatuhnya jutaan korban jiwa. Keputusan ini diambil mengingat pandemi covid-19 masih melanda dunia termasuk Indonesia dan Arab Saudi sendiri.

Pihak Arab Saudi juga tak kunjung membuka akses bagi jema’ah haji dari negara manapun. Akibatnya pemerintah Indonesia tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan persiapan, utamanya dalam pelayanan dan perlindungan jema’ah. Demikian dipaparkan Menteri Agama Fachrul Razi dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (2/6/2020). “Berdasarkan kenyataan tersebut, pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jema’ah haji pada tahun 1441 H ini,” lanjutnya.

Dan keputusan pembatalan ini telah tertuang dalam KMA RI Nomor 494 Tahun 2020. Dalam keputusan ini, Facrul razi menegaskan bahwa pembatalan berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia tanpa kecuali. Artinya, tidak hanya berlaku untuk jema’ah haji yang menggunakan kota haji pemerintah, tapi juga jema’ah haji regular maupun khusus. Demikian juga jema’ah haji yang menggunakan visa haji mujamalah atau undangan, atau furada yang mengguakan visa khusus yang diterbitkan oleh pemerintah Arab Saudi.

Persyaratan kemampuan secara ekonomi dan fisik, serta pemberian jaminan kesehatan, keselamatan, dan keamanan juga penting menurut Facrul Razi. Beliau menambahkan, pembatalan pemberangatan ibadah haji tahun ini merupakan keputusan yang sangat pahit dan sulit. Di satu sisi pemerintah telah mengupayakan untuk menyiapkan penyelenggaraan ibadah haji, dan di sisi lain pemerintah juga harus bertanggung jawab dan menjamin atas keselamatan warganya dari risiko covid-19.

Namun demikian, melalui kajian yang mendalam dari berbagai aspek, pemerintah meyakini pembatalan pemberangkatan haji tahun ini merupakan keputusan yang terbaik dan paling maslahat bagi jema’ah dan petugas kita semuanya.

Setelah mendengar keputusan dari Menteri Agama hari ini, teman saya juga menerima dan legawa daripada berisiko apabila tetap dipaksakan untuk berangkat haji tahun ini. Dibilang sedih, siapapun pasti sedih dengan pembatalan ini. Semoga tahun depan pelaksanaan ibadah haji sudah berjalan normal kembali. Dan teman saya tetap diberikan kesehatan dan umur yang panjang, sehingga bisa menunaikan ibadah haji tahun depan. Aamiin…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin yaa robb

03 Jun
Balas

Aamiin.... Mksh do'anya Bunda Karyani....

03 Jun

Amin Ya Rabbalalamin

03 Jun
Balas

Aamiin.... Mksh do'anya Bunda Teti...

03 Jun

Aamiin...adik saya juga salah satunya yg gagal berangkat tahun ini. Padahal semua persiapan sudah matang. Tapi keadaan yang tidak memungkinkan. Dan kita kembalikan kpd Allah, mungkin ini yang terbaik utk saat ini.

05 Jun
Balas

Aamiin Ya Robbal'alamiin.

03 Jun
Balas

Aamiin.... Mksh do'anya Bunda Erwin....

03 Jun

Aamiin

03 Jun
Balas

Aamiin.... Mksh do'anya Bunda Sumarni...

03 Jun

Keren

03 Jun
Balas

Mksh Bunda Nur...

03 Jun



search

New Post